Tuesday, April 20, 2010

..loving and being loved..


Firman Tuhan di ibadah Minggu ini  tentang mengasihi dan dikasihi. Ada beberapa ciri orang, yang parah itu adalah : Tidak mau mengasihi dan tidak mau dikasihi.
Ada 1 tipe yang  merupakan refleksi dari diriku : Mau mengasihi tetapi tidak mau dikasihi. Aku menggantinya menjadi : Mau mengasihi tetapi sungkan untuk dikasihi.
Tipe ini adalah orang yang terkadang berpikir tidak mau meyusahkan orang lain. Dalam prakteknya, sungkan meminta pertolongan orang lain, karena saking tidak mau menyusahkan dan lebih terbiasa untuk memberikan pertolongan bagi orang lain.

Sejak kecil aku bertumbuh menjadi gadis yang terus-menerus belajar untuk mandiri. Dari background tidak adanya papa di keluarga, membuat aku dididik untuk menjadi dewasa dan bertanggung jawab sejak kecil. Tidak ada kata manja di dalam hidupku. Terasa keras rasanya didikan yang diberikan. Melakukan sesuatu yang di mata keluarga lain merupakan hal yang luar biasa, adalah menjadi biasa di dalam keluargaku. Jadi, jika ada keberhasilan diraih, hampir ditanggapi dengan respon yang biasa-biasa saja oleh keluargaku. Jika berhasil, memang sudah sewajarnya dan seharusnya aku bisa. Tidak pernah ada yang spesial di mata keluargaku. Tidak mendapatkan pujian itu sudah menjadi hal yang biasa. Kaku?!?! Yup!!! Begitulah yang terjadi di dalam keluargaku. Sulit mengekspresikan kasih di dalam keluarga.

Hal tersebut terus bergulir sampai aku tumbuh remaja. Aku mulai belajar mandiri dalam kehidupan sehari-hari. Memasak, mencuci pakaian, piring, membereskan rumah, pergi naik bus sendiri... itu sudah kulakukan sejak aku kecil. Terlebih lagi ketika aku SMP... mulai pelayanan dan pulang malam itu sudah menjadi hal yang biasa... hampir tanpa ada rasa takut aku melakukannya. Dan sampai saat ini ternyata itu yang terpola di pikiranku, bahwa aku mampu melakukan segala hal sendiri. Membeli beberapa kebutuhan dan keinginanku dengan jerih lelah sendiri, itu suatu kebanggaan juga buatku. Meski di hati kecil sempat ada rasa ingin seperti orang lain, tetapi hampir jarang sekali aku mengharapkannya.

Sering ku melihat beberapa teman yang cukup bergantung jika mau pulang, khususnya pulang malam dari suatu acara. Bisa-bisanya mereka calling teman-teman yang pria dan meminta untuk dijemput. Bahkan ada yang sampai manja sekali sepertinya, dan sudah ketergantungan.
Ketika ku melihatnya... hati kecilku berkata, "BUKAN GUE BANGEEETT!!!!"
Hampir tidak pernah aku memohon belaskasihan untuk diantar sampai ke depan rumahku, karena kupikir aku masih bisa melakukannya sendiri.

Tetapi beberapa waktu belakangan ini aku menjadi berpikir... apakah yang aku lakukan itu salah? Dan ketika kumendengar firman ini di hari Minggu, aku mulai lebih mengerti dengan apa yang terjadi di diriku. Aku menutup diri untuk orang lain bisa melakukan sesuatu bagi hidupku. Mungkin ada kalanya baik, tetapi juga tidak baik jika berlebihan.
Terbawa diriku pada kejadian tahun lalu, ketika memang mama harus mengalami sakit dan dioperasi. Hal yang sungguh di luar pemikiran dan kemampuanku. Seakan ku dibuat Tuhan untuk melapangkan hati menerima banyak bantuan dari banyak orang yang tidak terhitung, dan bahkan tidak kuketahui dengan jelas tiap orangnya. Seorang teman dekatku hanya berkata pada waktu itu, "Sudahlah Nov... Be Grateful aja... ini memang waktunya lu untuk menerima dan menikmati kemurahan Tuhan."



Sungguh tidaklah terbiasa bagiku untuk menerima sesuatu yang bukan dari keluarga dekat. Sungkan rasanya.. tetapi itu terjadi di dalam hidupku. Tahun 2009 adalah tahun di mana Tuhan berjanji dan Tuhan genapi janjiNya itu di dalam hidupku. Bahwa aku sungguh-sungguh melihat tanganNya sendiri yang bekerja dan melimpahkan apa yang tidak pernah kupikir dan kubayangkan. Semua adalah pelajaran yang berharga bagiku. Membuka hati untuk dikasihi oleh orang lain. Tidaklah salah jika aku berlaku seperti itu. Tidak selamanya aku bisa berdiri dan berjuang sendiri untuk dan bersama keluargaku. Ada kalanya aku harus mengijinkan orang lain yang bukan keluarga untuk masuk ke dalam pergumulan pribadi / keluargaku.

Mungkin ini suatu proses yang Tuhan ijinkan untuk mempersiapkan aku di masa depan. Mungkin selama ini sikapku yang memberi kesan bahwa aku wanita perkasa yang tidak butuh pria di dalam hidupku, dan membuat orang lain, khususnya pria agak sungkan juga mendekatiku. Hahahahahaha...
That's just my analysis.

Loving and being Loved... mengingatkan aku bahwa aku tidak bisa selamanya melakukan segala sesuatu sendiri... mengingatkan aku bahwa aku butuh orang lain dalam hidupku... mengingatkan aku untuk tidak kaku dan tidak terlalu menunjukkan sifat ketangguhanku dan dominanku...
Thanks Pa... Engkau begitu mengasihiku sehingga ku bisa belajar hal ini... Thanks juga, jika selama ini aku bisa mandiri. Semua karena anugerahMu... bukan karena kemampuanku.... ^_^

***

No comments:

Post a Comment