Saturday, December 4, 2010

mental upahan atau hamba excellent?

Statement ini tiba-tiba muncul beberapa waktu lalu, ketika ada 1 kejadian yang membuatku terlintas akan kata-kata tersebut. "Mental Upahan atau Hamba yang Excellent?"
Seringkali aku merasa jengkel ketika menemukan kejadian yang mirip dengan statement tersebut. Jengkel rasanya melihat orang yang dalam pekerjaannya hitung-hitungan... comparing pekerjaan dengan upah yang dia terima... bukan hanya terjadi di dunia sekuler, bahkan dalam dunia rohani pun juga terjadi hal seperti itu.

Sejak pertama aku melayani, aku belajar untuk melakukan semaksimal yang bisa aku lakukan. Ketika aku pertama kali bekerja di sebuah kantor dalam rangka job training, aku juga belajar untuk tidak hitung-hitungan dan mengerjakan apa saja yang bisa aku kerjakan. Karena aku memiliki pemikiran bahwa, lewat apa yang aku kerjakan, aku akan bisa belajar sesuatu yang baru.

Demikian halnya ketika aku lulus sekolah dan bekerja.... aku belajar untuk melakukan apa saja yang bisa aku lakukan, apa saja yang dipercayakan oleh pimpinan... meski pernah aku lembur dan menginap di kantor oleh karena pekerjaan yang tidak pernah diajarkan ke aku oleh orang yang sebelumnya, sehingga pekerjaan itu menumpuk. Masa-masa sulit di tahun pertama aku bekerja... tetapi aku lakukan semaksimal mungkin. Padahal pada saat itu salary yang aku terima termasuk kecil, dan tidak ada uang lembur untuk pekerjaan yang harus aku lakukan sampai overtime.
Tapi tahukah anda? Tuhan tidak pernah berhutang kepadaku... Tahun demi tahun aku melihat tangan Tuhan bekerja atasku. Semua apa yang aku butuhkan Tuhan cukupkan, bahkan pernah ada bonus dan kejutan.

Sungguh belajar untuk berespon yang benar ketika aku bertemu orang-orang yang terlihat hitung-hitungan. Aku pernah melihat orang yang tidak mau belajar sesuatu yang baru, karena takut ditambahi tanggung jawab baru. Ada di antara mereka berpikir, ketika ada tanggung jawab baru, belum tentu salary mereka selaras dengan job yang mereka kerjakan. Tanggung jawab baru membuat mereka bisa kerja overtime, atau mereka sudah terlalu sibuk dengan pekerjaan yang saat ini mereka lakukan, dsb.

Teman, aku pernah melewati semua hal yang tidak enak dalam pekerjaan dan pelayanan... tetapi luar biasanya, aku bisa menyaksikan tangan Tuhan atasku dalam setiap hal yang aku lakukan. Berkat-Nya mengikuti aku sepanjang hidupku sampai saat ini. Meskipun dalam masa-masa sulit dalam hidupku... aku bisa melihat penyertaanNya.
Kunci dalam kita melakukan apapun..
1. Lakukan dengan tulus hati seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
2. Miliki mental dan pemikiran bahwa kita akan belajar sesuatu yang baru yang memperkaya kita lewat apa yang kita kerjakan.

Aku bercerita seperti ini bukan berarti aku tidak pernah alami masa kepicikan dalam pikiran dan hidupku. Tapi ketika kepicikan itu datang, aku selalu diingatkan akan 2 kunci di atas.

So... apapun yang sedang anda alami hari-hari ini, mari kita terus belajar memiliki mental Hamba yang Excellent...bukan mental pegawai upahan, yang bekerja hanya untuk upah saja.
Upah (uang) bisa habis dalam sekejap... tetapi kekayaan ilmu dan pengalaman akan kita bawa terus-menerus yang membuat kita menjadi semakin expert, bahkan menambah nilai upah kerja kita nantinya. ^_^

Enjoy your journeys. He's with you. ^^


***

4 comments:

  1. Hmmmm.. semuanya kembali ke pribadinya masing-masing tapi jaman sekarang emang semakin sulit menemukan orang yg loyal pada pekerjaannya tanpa ada reward nya, minim uang lembur itu harus ada.. hehehe..

    Overall semuanya harus seimbang kalau menurut aku.. Mental Excellent sangat diperlukan tapi mental upahan terkadang diperlukan juga kalau bekerja di company yang terus-terusan bikin lembur.. hehehehehe...

    ReplyDelete
  2. yup..semua kembali ke pribadi msg2. ya beda lah kalo konteks yg km blg company yg trs2an lembur... yg kumaksud lebih ke dunia pelayanan/rohani dan cara bangun mental kerja yg ga itung2an di mana pun. krn prinsipnya adalah Thn pasti bela kita kalo kita hdp benar. ^^

    ReplyDelete
  3. oooo.. kl di dunia pelayanan ya harus lah mental Excellent itu.. Saat kita beri yg terbaik buat DIA, DIA pasti akan berikan yg terbaik juga buat kita.. Tuhan ga pernah berhutang.. ^^

    ReplyDelete
  4. yup. tp di mana pun mental excellent jg mesti ada. jgn kerja hny krn upah. kerja itu adalah ibadah. ^^

    ReplyDelete